Menu

Mode Gelap
 

Opini · 17 Jul 2024 12:27 WIB ·

Bahaya Mengonsumsi Narkoba Bagi Mahasiswa


 Ilustrasi designer microsoft.com/image-creator Perbesar

Ilustrasi designer microsoft.com/image-creator

Penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin meningkat dan permasalahan yang ditimbulkan semakin kompleks. Kejahatan narkoba merupakan kejahatan lintas negara (transnational crime), terorganisir (organized crime), dan serius (serious crime) yang dapat menimpa berbagai lapisan masyarakat.

Masalah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja dan pelajar dapat dikatakan sulit diatasi, karena penyelesaiannya melibatkan banyak faktor dan kerja sama dari semua pihak yang bersangkutan, seperti pemerintah, aparat, masyarakat, media massa, keluarga, dan remaja itu sendiri. Penyalahgunaan narkoba terjadi karena korban kurang atau tidak memahami apa itu narkoba sehingga dapat dibohongi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab (pengedar).

Kata narkotika berasal dari bahasa Yunani yaitu “narke” yang berarti terbius sehingga tidak merasakan apa-apa. Sebagian orang berpendapat bahwa narkotika berasal dari kata “narcissus” yang berarti sejenis tumbuhan yang memiliki bunga yang dapat menyebabkan orang menjadi tidak sadarkan diri.

M. Ridha Ma’roef menyebutkan bahwa narkotika ada dua macam, yaitu narkotika alam dan narkotika sintetis. Yang termasuk dalam kategori narkotika alam adalah berbagai jenis candu, morfin, heroin, ganja, hashish, kodein, dan kokain. Narkotika alam ini termasuk dalam pengertian narkotika secara sempit sedangkan narkotika sintetis adalah pengertian narkotika secara luas dan termasuk di dalamnya adalah halusinogen, depresan, dan stimulan.

Dampak Buruk dari Penggunaan Narkoba

Narkoba (narkotika dan obat-obatan terlarang) merupakan masalah serius yang mengancam banyak kalangan, termasuk mahasiswa. Dampak buruk dari penggunaan narkoba sangat luas dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan.

Penggunaan narkoba dapat mengganggu kemampuan kognitif, konsentrasi, dan daya ingat. Mahasiswa yang menggunakan narkoba sering kali mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran, mengerjakan tugas, dan mempersiapkan ujian. Akibatnya, prestasi akademik mereka menurun drastis.

Narkoba juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan jantung, kerusakan hati, hingga gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan psikosis. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh dan otak. Akibatnya, mahasiswa yang mengonsumsi narkoba cenderung mengalami masalah dalam hubungan sosial. Mereka mungkin menjadi tertutup, agresif, atau bahkan terlibat dalam tindak kriminal. Hal ini dapat merusak hubungan dengan teman, keluarga, dan lingkungan sekitar.

Selain itu, narkoba memiliki sifat adiktif yang tinggi sehingga berisiko menyebabkan kecanduan. Kecanduan narkoba sulit diatasi dan memerlukan perawatan serta rehabilitasi yang intensif. Kecanduan ini juga dapat menghancurkan masa depan akademik dan karier mahasiswa. Pengobatan dan rehabilitasi bagi pengguna narkoba menimbulkan biaya tinggi bagi individu, keluarga, dan sistem kesehatan. Penggunaan narkoba dapat mengurangi produktivitas kerja dan menyebabkan absensi, yang berdampak negatif pada ekonomi.

Dalam konteks hukum, menggunakan, memiliki, atau mengedarkan narkoba adalah tindakan ilegal. Mahasiswa yang terlibat dalam aktivitas narkoba berisiko terkena sanksi hukum, termasuk penjara. Catatan kriminal akibat narkoba juga dapat menghambat peluang kerja di masa depan.

Mahasiswa adalah generasi muda yang memiliki potensi besar untuk masa depan. Mengonsumsi narkoba dapat menghancurkan kesempatan untuk meraih pendidikan yang baik, mengembangkan karier, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Penyebaran narkoba dalam komunitas dapat merusak keharmonisan sosial, mengurangi rasa aman, dan meningkatkan ketidakpercayaan antar warga. Komunitas dengan tingkat penggunaan narkoba yang tinggi sering mengalami penurunan kualitas hidup secara keseluruhan, termasuk lingkungan yang kurang aman dan terawat. Dampak ini menunjukkan betapa seriusnya masalah narkoba dalam masyarakat dan pentingnya upaya pencegahan, edukasi, dan rehabilitasi untuk mengatasi masalah ini.

Pencegahan dan Solusi

Untuk mencegah mahasiswa dari bahaya narkoba, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak. Kampanye edukasi tentang bahaya narkoba, dukungan dari keluarga dan teman, serta kebijakan kampus yang tegas terhadap penggunaan narkoba adalah beberapa langkah yang dapat diambil.

Edukasi tentang bahaya narkoba harus dilakukan secara berkesinambungan. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi non-pemerintah dapat bekerja sama untuk menyelenggarakan seminar, workshop, dan kampanye tentang dampak negatif narkoba. Informasi yang diberikan harus mencakup risiko kesehatan, konsekuensi hukum, serta dampak sosial dan ekonomi dari penggunaan narkoba.

Keluarga memiliki peran penting dalam mencegah penyalahgunaan narkoba. Orang tua harus memberikan perhatian, kasih sayang, dan pengawasan yang cukup kepada anak-anak mereka. Dukungan emosional dan komunikasi yang baik dapat membantu remaja merasa diterima dan dihargai, sehingga mereka tidak mencari pelarian dalam narkoba. Teman sebaya juga harus saling mendukung dan mengingatkan untuk menjauhi narkoba.

Perguruan tinggi harus memiliki kebijakan yang jelas dan tegas terhadap penggunaan narkoba. Pemeriksaan rutin, pelatihan tentang bahaya narkoba, serta sanksi yang tegas bagi pelanggar dapat menjadi langkah pencegahan yang efektif. Selain itu, kampus harus menyediakan layanan konseling dan rehabilitasi bagi mahasiswa yang terlanjur terlibat dengan narkoba.

Mahasiswa yang sudah terlibat dengan narkoba harus diberikan akses ke layanan konseling dan rehabilitasi. Layanan ini harus bersifat rahasia dan tidak menghakimi, sehingga mahasiswa merasa aman untuk mencari bantuan. Rehabilitasi yang efektif dapat membantu mereka pulih dari ketergantungan narkoba dan kembali menjalani kehidupan yang produktif.

Pengawasan yang ketat dari aparat penegak hukum dan kerjasama antara berbagai instansi terkait dapat membantu mencegah peredaran narkoba di lingkungan kampus. Operasi rutin dan pengawasan yang intensif dapat meminimalisir peluang peredaran narkoba.

Mahasiswa harus diberikan kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan positif seperti organisasi kemahasiswaan, olahraga, seni, dan kegiatan sosial. Keterlibatan dalam kegiatan ini dapat memberikan rasa memiliki dan tanggung jawab, sehingga mengurangi minat untuk mencoba narkoba.

Kesadaran akan bahaya narkoba dan komitmen untuk menjauhinya adalah kunci untuk menjaga kesehatan, prestasi, dan masa depan yang cerah bagi mahasiswa. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan kampus yang bebas narkoba demi generasi muda yang sehat dan berprestasi.

Penulis: M. Rizki Alfareza – Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Artikel ini telah dibaca 118 kali

badge-check

Administrator

Baca Lainnya

Penambangan Pasir Kali Gendol: Antara Manfaat Ekonomi, dan Kerusakan Lingkungan

10 Januari 2025 - 07:03 WIB

PERAN MEDIA DALAM MENGANGKAT ISU-ISU PAPUA: PERSPEKTIF KOMPAS

8 Januari 2025 - 19:21 WIB

Analisis Pemberitaan BBC World Service tentang Isu Papua dalam Konteks Subnational Authoritarianism

8 Januari 2025 - 14:39 WIB

Mendorong Dialog dan Keadilan: Framing Tempo terhadap Konflik di Papua

7 Januari 2025 - 18:26 WIB

Mengancam Hak Otonomi Hongkong, RUU Ekktradisi ditolak Demonstran

6 November 2024 - 18:16 WIB

Bagaimanakah Media Barat Memberitakan Prabowo Sebagai Presiden Terpilih Indonesia?

6 November 2024 - 17:55 WIB

Trending di Opini