Oleh: Syafiqurrohman (Direktur Organisasi dan Profesi LKBHMI PB HMI)
Bonus demografi menjadi salah satu fenomena yang penting dan strategis dalam pembangunan sebuah bangsa. Indonesia, dengan mayoritas populasi usia muda, kini tengah memasuki era bonus demografi, di mana generasi muda memiliki peran krusial dalam menentukan arah peradaban bangsa. Dalam konteks ini, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), sebagai organisasi mahasiswa yang berkomitmen pada nilai-nilai Islam dan keindonesiaan, memiliki tanggung jawab besar dalam memanfaatkan potensi generasi Z untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa bonus demografi bukanlah jaminan kesuksesan bagi sebuah negara. Tanpa perencanaan, pembangunan kualitas sumber daya manusia, serta pemerataan kesempatan, bonus demografi bisa menjadi bencana demografi yang menghambat pembangunan. Oleh karena itu, HMI sebagai wadah pemikiran dan aksi mahasiswa memiliki peran penting dalam menggalang kesadaran akan pentingnya pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pengembangan karakter bagi generasi Z. Keterampilan teknologi dan adaptabilitas menjadi kunci dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era digital saat ini. Generasi Z, yang tumbuh di tengah-tengah kemajuan teknologi, memiliki keunggulan dalam hal pemahaman teknologi. Namun, tantangan bagi HMI adalah bagaimana mengarahkan keunggulan ini agar berdampak positif dalam pembangunan peradaban.
Mendorong penggunaan teknologi untuk pendidikan, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat menjadi agenda penting yang harus diemban oleh HMI. Selain itu, nilai-nilai keislaman yang dijunjung tinggi oleh HMI, seperti keadilan, kesetaraan, dan keberagaman, menjadi fondasi yang kuat dalam membangun peradaban yang inklusif dan berkelanjutan. HMI perlu memastikan bahwa generasi Z mampu memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkup pribadi maupun sosial. Toleransi antarumat beragama, keberagaman budaya, serta pemenuhan hak asasi manusia harus menjadi fokus utama dalam upaya membangun peradaban yang adil dan beradab. Kesiapan Gen Z dalam membangun peradaban juga ditentukan oleh kemampuan mereka dalam berkontribusi pada pembangunan ekonomi. HMI dapat memainkan peran penting dalam mengembangkan kewirausahaan dan keterampilan profesional generasi Z. Melalui program-program pelatihan, pendampingan usaha kecil-menengah, dan advokasi kebijakan pro-rakyat, HMI dapat membantu memperkuat ekonomi mikro dan meningkatkan kemandirian ekonomi generasi muda.
Namun, tantangan besar juga menghadang dalam membangun peradaban. Generasi Z dihadapkan pada berbagai masalah kompleks seperti kemiskinan, pengangguran, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan. HMI perlu memiliki visi yang kuat serta strategi yang komprehensif dalam mengatasi tantangan-tantangan ini. Melalui kolaborasi antargenerasi, sinergi dengan pemerintah, swasta, dan lembaga lainnya, HMI dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam menjawab berbagai tantangan pembangunan. Dengan demikian, bonus demografi menjadi momentum penting bagi HMI untuk menggerakkan generasi Z dalam membangun peradaban yang lebih baik. Melalui penguatan nilai-nilai keislaman, pengembangan keterampilan, dan kesiapan dalam menghadapi tantangan masa depan, HMI dapat menjadi garda terdepan dalam memimpin generasi muda menuju masa depan yang cerah dan berkeadilan.