Menu

Mode Gelap
 

Berita Nasional · 27 Feb 2024 05:52 WIB ·

HMI SEBAGAI RESOLUSI TRANSFORMATIF MENUJU INDONESIA EMAS 2045


 Syafiqurrohman: Direktur Organisasi dan Profesi LKBHMI PB HMI
Perbesar

Syafiqurrohman: Direktur Organisasi dan Profesi LKBHMI PB HMI

Oleh : Syafiqurrohman (Direktur Organisasi dan Profesi LKBHMI PB HMI)

Indonesia, sebuah negara kepulauan, dikenal kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi. Tiap propinsi di negeri ini punya ciri khas yang unik, tergambar jelas dalam pola dan gaya hidup mereka. Meski beragam, semua perbedaan itu terikat dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika, sebuah prinsip yang mengajarkan kita tentang keberagaman yang bersatu. Sejak merdeka di tahun 1945, banyak yang merasa tujuan kemerdekaan Indonesia belum sepenuhnya terwujud meski sudah berjalan 78 tahun. Situasi ini menegaskan pentingnya upaya ekstra untuk mencapai visi Indonesia 2045, yakni terwujudnya Indonesia Emas. Ini adalah gambaran usaha yang harus dilakukan oleh pemimpin bangsa dan seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan generasi emas yang akan memimpin Indonesia di tahun 2045.

Generasi Emas 2045 bukan hanya sekadar ide atau gagasan, tapi merupakan visi konkret untuk membina generasi muda Indonesia yang tidak hanya berkualitas tinggi dan kompeten, tapi juga mampu bersaing di tingkat global. Upaya penyebaran ide ini telah gencar dilakukan, bertujuan untuk membangkitkan semangat generasi muda untuk terus menuntut ilmu dan berinovasi di berbagai bidang. Diharapkan, Generasi Emas 2045 akan menjadi tonggak bagi Indonesia untuk meraih masa depan yang cerah. Oleh karena itu, peran kepemimpinan dalam mewujudkan visi Generasi Emas Indonesia sangatlah krusial.

Berbicara tentang pemimpin dan Indonesia, kita juga berbicara tentang visi besar untuk masa depan bangsa. Impian Indonesia Emas 2045 adalah cita-cita yang diharapkan oleh seluruh elemen bangsa, dengan tujuan menciptakan Indonesia yang berdaulat, maju, adil, dan makmur. Dukungan dari empat pilar utama, yaitu pembangunan SDM, ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, ketahanan nasional, dan tata kelola pemerintahan yang baik, sangat diperlukan. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, Indonesia telah berkomitmen pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dengan fokus utama pada peningkatan kualitas pendidikan secara global.

Memperkuat peran dalam meningkatkan mutu pendidikan menjadi langkah strategis yang paling penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Pendidikan berkualitas tinggi menjadi fondasi untuk mempersiapkan generasi yang tidak hanya unggul dalam aspek akademik tetapi juga memiliki kecakapan hidup yang mampu menjawab tantangan global. Ini membutuhkan adaptasi kurikulum yang responsif, pengembangan profesionalisme guru, serta akses pendidikan yang inklusif bagi semua lapisan masyarakat. Kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas menjadi kunci untuk memobilisasi sumber daya, teknologi, dan inovasi.

 

Peran HMI Sebagai Melahirkan Pemimpin Berkarakter

Peran organisasi mahasiswa seperti HMI sangat penting, baik dalam advokasi kebijakan, pengembangan kepemimpinan dan keterampilan, maupun dalam implementasi program yang mendukung pendidikan di masyarakat. Keterlibatan industri dan masyarakat dalam pendidikan membuka peluang untuk pendidikan yang lebih relevan dan aplikatif, mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja. Tantangan seperti ketersediaan sumber daya, kesiapan infrastruktur, dan perubahan mindset pendidikan memerlukan komitmen bersama untuk diatasi.

Pendidikan di Indonesia harus berfokus pada pembentukan karakter dan nilai, menanamkan integritas, empati, dan tanggung jawab sosial pada generasi muda. Ini bukan hanya tentang menciptakan individu yang cerdas secara akademis tetapi juga tentang membentuk pemimpin masa depan yang beretika dan berinovasi, memperkuat mutu pendidikan menjadi langkah penting untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

Pengembangan karakter kepemimpinan merupakan komponen kunci dalam mempersiapkan generasi muda untuk menjadi pemimpin masa depan. Karakter kepemimpinan yang kuat diperlukan dalam lingkup organisasi atau pemerintahan dan setiap aspek kehidupan masyarakat. Pengembangan ini harus dimulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, melalui kurikulum dan aktivitas ekstrakurikuler yang dirancang untuk membangun keterampilan kepemimpinan.

Pendidikan karakter kepemimpinan harus mengintegrasikan nilai-nilai keadilan, integritas, dan tanggung jawab sosial. Organisasi mahasiswa seperti HMI dapat memainkan peran vital dalam pengembangan ini. Melalui program pengkaderan dan aktivitas organisasi, mahasiswa diberi kesempatan untuk mengambil inisiatif, berkolaborasi dalam tim, dan memimpin proyek yang berdampak pada masyarakat. Penting bagi pemimpin saat ini untuk menjadi role model yang baik, menunjukkan integritas, komitmen pada keadilan, dan kepemimpinan yang empatik. Kepemimpinan efektif melibatkan kemampuan untuk mendengarkan, beradaptasi, dan merespons kebutuhan masyarakat dengan solusi yang inovatif dan inklusif.

 

Bonus Demografi Dan Visi Indonesia Emas 2045

Semangat menuju Indonesia Emas 2045 mencerminkan sebuah visi luas untuk membentuk generasi muda yang berkualitas, berkompeten, dan memiliki daya saing tinggi. Sejak proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 dengan populasi sekitar 61 juta, Indonesia telah mengalami pertumbuhan penduduk signifikan. Pada peringatan satu abad kemerdekaan di tahun 2045, diprediksi jumlah penduduk akan mencapai sekitar 340 juta, dengan 180 juta di antaranya berada dalam rentang usia produktif 15-24 tahun. Fenomena ini, yang dikenal sebagai jendela demografi, menawarkan dua kemungkinan: menjadi bonus demografi yang mendorong akselerasi ekonomi atau sebaliknya, menjadi kutukan demografi yang menghasilkan pengangguran massal.

Dalam mengantisipasi dan memanfaatkan jendela demografi ini, tahun 2012 hingga 2035 menjadi periode kritis untuk menanam benih generasi emas Indonesia. Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat diharapkan untuk terus menggalakkan program pendidikan sebagai investasi dalam pengembangan sumber daya manusia. Periode bonus demografi, yang terjadi saat proporsi usia produktif mencapai puncak dibandingkan usia anak-anak dan lanjut usia, menawarkan kesempatan unik untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.

Investasi dalam pendidikan, dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga perguruan tinggi, menjadi kunci untuk mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh bonus demografi. Perluasan akses pendidikan harus diikuti dengan peningkatan kualitas, memastikan bahwa pendidikan tidak hanya sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan individu tetapi juga sebagai rekayasa sosial yang dapat meningkatkan kesejahteraan, kehormatan, dan martabat bangsa secara keseluruhan.

Pada tahun 2045, dunia diperkirakan akan mengalami transformasi ekonomi yang signifikan, dengan perekonomian global tidak lagi bergantung pada Amerika Serikat. Sebaliknya, pusat gravitasi ekonomi diperkirakan akan bergeser ke Asia, terutama ke negara-negara seperti China, India, Korea Selatan, dan Jepang. Perubahan ini sebagian besar didorong oleh keuntungan demografi yang dimiliki oleh kawasan Asia.

Megatren dunia pada tahun 2045 mencakup berbagai faktor penentu seperti demografi global, urbanisasi, perdagangan internasional, keuangan global, pertumbuhan kelas menengah, persaingan atas sumber daya alam, perubahan iklim, kemajuan teknologi, serta perubahan geopolitik dan geoekonomi. Dari berbagai megatren tersebut, beberapa yang paling berdampak termasuk:

  1. Megatren Demografi: Migrasi antarnegara yang meningkat dan proporsi penduduk lanjut usia yang bertambah. Pertumbuhan penduduk global diperkirakan akan melambat, mempengaruhi sektor produksi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang memiliki harapan hidup yang lebih panjang.
  2. Megatren Urbanisasi: Pada tahun 2045, diperkirakan sekitar 69,1% penduduk dunia akan tinggal di perkotaan, meningkat dari 49,9% pada tahun 2010, dengan peningkatan terbesar terjadi di negara-negara berkembang. Ini berarti bahwa peran kota dalam pembangunan menjadi semakin penting, terutama di Asia dan Afrika.

Kedua megatren ini, bersama dengan faktor-faktor lain, akan membentuk masa depan global dan menawarkan peluang serta tantangan baru. Ketercapaian megatren dunia pada tahun 2045 akan sangat bergantung pada bagaimana negara-negara mengelola perubahan ini, termasuk melalui investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, adaptasi terhadap perubahan iklim, dan inovasi teknologi. Khususnya bagi Indonesia, yang diperkirakan akan memasuki era bonus demografi, peluang untuk memacu pertumbuhan ekonomi melalui industri manufaktur, infrastruktur, dan UMKM menjadi kian terbuka lebar, sejalan dengan tantangan untuk menghindari jebakan kutukan demografi.

Pada tahun 2045, perkembangan demografi perkotaan diprediksi akan menuntut investasi besar dalam infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan penduduk yang cepat. Megatren perdagangan internasional menunjukkan bahwa Asia Pasifik akan tetap menjadi pusat perdagangan dan investasi dunia, dengan Indonesia berpotensi menjadi salah satu dari lima ekonomi terbesar di dunia. Proyeksi jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 309 juta orang dengan PDB per kapita mencapai 29 ribu dolar AS menandakan peluang besar untuk menikmati bonus demografi, di mana pertumbuhan ekonomi dapat dipercepat melalui penurunan rasio ketergantungan dan peningkatan jumlah penduduk usia produktif.

Untuk memanfaatkan momentum ini, telah disiapkan kebijakan sistematis yang memungkinkan mobilitas vertikal yang masif, mencakup gerakan pendidikan anak usia dini, penuntasan dan peningkatan kualitas pendidikan dasar, serta perluasan akses ke pendidikan menengah dan perguruan tinggi. Kopeuw (2015) mendefinisikan Generasi Emas sebagai generasi yang akan membentuk Indonesia saat merayakan 100 tahun kemerdekaan, dengan pemahaman bahwa untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, diperlukan pemimpin yang berkeadilan dan masyarakat yang mengerti keadilan.

 

Tanggungjawab HMI Dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045

Di era global yang terus berubah ini, Indonesia punya peluang emas bukan hanya untuk jadi pemain kunci di kancah ekonomi dunia tapi juga sebagai teladan dalam hal pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial. HMI, yang dijuluki sebagai ‘stock pemimpin’, diharapkan bisa menghadirkan pemimpin-pemimpin visioner yang berkomitmen pada keadilan dan pembangunan inklusif, untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur yang diridhai Allah SWT.

Pemuda dan mahasiswa sekarang ini benar-benar berada di tengah-tengah pertemuan berbagai benturan kebudayaan dan ideologi, yang berujung pada berbagai masalah seperti kerusakan moral, krisis nilai, apatisme, dan pragmatisme. Mahasiswa, sebagai tulang punggung kemajuan bangsa di masa yang akan datang, juga merasakan dampak dari fenomena ini. HMI, dengan posisinya yang strategis di kalangan mahasiswa, berusaha keras menanamkan nilai-nilai yang bisa mengatasi tantangan-tantangan tersebut.

Sebagai sebuah organisasi yang beranggotakan mahasiswa, intelektual, dan generasi kritis yang berprofesionalisme tinggi, HMI diminta untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat dan kehidupan bangsa. Kekuatan mahasiswa dalam menentukan masa depan bangsa dan negara tidak bisa diremehkan. Mereka harus berada di garis terdepan dalam setiap perubahan yang terjadi. Di satu sisi, kader HMI harus bisa memperbaiki kondisi di sekitarnya, khususnya di lingkungan mahasiswa. Di sisi lain, mereka juga harus bisa mengaktualisasikan nilai-nilai HMI untuk bersiap dalam menciptakan manusia yang lebih baik.

kita dapat menyimpulkan bahwa kebijakan yang sistematis telah disiapkan untuk mempersiapkan Generasi Emas Indonesia. Kebijakan ini diarahkan untuk memungkinkan mobilitas vertikal yang masif, termasuk perluasan akses ke perguruan tinggi. Terdapat dua pemahaman tentang Generasi Emas; pertama, sebagai generasi Indonesia pada saat merayakan 100 tahun kemerdekaan dan kedua, generasi yang memiliki kemampuan luar biasa dalam berbagai bidang, yang disimbolkan dengan kata “EMAS”.

Sebagai bangsa besar dengan sumber daya manusia yang luar biasa, peran pemimpin yang adil dan masyarakat yang memahami keadilan menjadi sangat penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. HMI, dengan peranannya sebagai stock pemimpin dan juga masyarakat yang filosofis, memiliki tugas penting dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Hal ini menegaskan pentingnya mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya unggul dalam bidang akademis, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai keadilan dan kemampuan untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Artikel ini telah dibaca 68 kali

badge-check

Administrator

Baca Lainnya

LMND Mendukung Visi Presiden Prabowo: Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia

25 April 2025 - 17:08 WIB

Menolak Tunduk pada Asing, LMND Dukung Prabowo Bangkitkan Kemandirian Bangsa

23 April 2025 - 12:04 WIB

Berdikari Online akan Gelar Diskusi Publik Terompet Tarif Resiprokal Trump, Indonesia Sudah Siap?

23 April 2025 - 12:00 WIB

Paus Francis Meninggal Dunia, DPP Partai PRIMA Ucapkan Belasungkawa

21 April 2025 - 16:45 WIB

Ketua Umum LMND, Samsudin Saman, Mengapresiasi Program Koperasi Merah Putih oleh Presiden Prabowo

21 April 2025 - 15:11 WIB

Berdikari Online Gelar Diskusi Koperasi Desa Merah Putih

23 Maret 2025 - 17:56 WIB

Trending di Berita Nasional