Menu

Mode Gelap
 

Opini · 1 Nov 2023 23:00 WIB ·

Indonesia Emas Di Genggaman Pemuda


 Akmal Sudarsono Soulisa, anak muda Maluku yang menjadi Ketua DPP KNPI Bidang Pemberdayaan Potensi Pemuda Milenial. Perbesar

Akmal Sudarsono Soulisa, anak muda Maluku yang menjadi Ketua DPP KNPI Bidang Pemberdayaan Potensi Pemuda Milenial.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia. Jumlah penduduk di Tanah Air terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru, jumnlah penduduk di Indonesia kini telah mencapai 278,69 juta jiwa pada pertengahan 2023.

Dari peningkatan Jumlah Penduduk ini, didominasi oleh usia produktif sebanyak 190,98 juta jiwa (69,25%). Besarnya penduduk usia produktif ini bagian dari bonus demografi yang merupakan salah satu modal penting untuk menggenjot pembangunan menjelang 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada 2045.

Diusia 100 tahun, Indonesia ditargetkan sudah menjadi negara maju dan telah sejajar dengan negara adidaya. Momentum tersebut memang masih sekitar seperempat abad lagi. Namun untuk mewujudkannya butuh persiapan yang matang sejak jauh-jauh hari. Sumber daya manusia Indonesia harus unggul, berkualitas, dan memiliki karakter. 

Sumber daya manusia yang disiapkan adalah generasi muda atau pemuda-pemudi. Pemuda-pemudi menjadi subjek utama pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang nantinya akan membawa dan menentukan kemajuan Indonesia di masa depan. 

Pondasi Tercapainya Indonesia Emas di Tahun 2045 

Modal Indonesia membicarakan bagaimana masa depan sangat bergantung pada bagaimana perilaku pemuda sebagai penerus bangsa, dimana bertindak sebagai pelaku yang membawa masa depan suatu bangsa tersebut. Pada masa sekarang ini, Pemerintah berkomitmen ingin mewujudkan bonus demografi yang Berkualitas. 

Melihat komitmen pemerintah, tentu kita perlu mengetahui apa itu Bonus demografi. Bonus demografi sendiri merupakan gabungan dari dua kata yang memiliki arti tersendiri, yaitu kata “bonus” mengacu pada manfaat yang dinikmati oleh penerimanya, sedangkan “demografi” mengacu pada ilmu yang mempelajari  dinamika kependudukan.

Bonus demografi yang dimaksud oleh pemerintah adalah masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia. Hal ini menjadi kesempatan strategis bagi Indonesia untuk melakukan berbagai percepatan pembangunan dengan dukungan sumber daya manusia (SDM) berusia produktif yang melimpah. Apalagi, tahun 2030 terdapat agenda besar pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals).

Sejalan dengan itu, pemerintah pun telah mencanangkan Visi Indonesia Emas tahun 2045 dengan harapan terciptanya generasi produktif yang berkualitas. Visi Indonesia Emas Tahun 2045 adalah untuk meneguhkan dan mempercepat pencapaian tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 di tengah perubahan besar dunia mendatang. 

Pencapaian Visi Indonesia Emas dibangun dengan 4 pilar pembangunan, yaitu Pembangunan Manusia serta Penguasaaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, Pemerataan Pembangunan, serta Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan. Masing-masing pilar berisi bidang-bidang pembangunan, dari pendidikan hingga politik luar negeri, yang harus dibangun dan dipercepat hingga tahun 2045.

Keempat pilar tersebut dibangun di atas Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar berbangsa bernegara dan konstitusi, dengan tujuan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Secara keseluruhan Visi Indonesia Emas 2045 untuk mewujudkan tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia yang lebih baik dan merata dengan kualitas manusia yang lebih tinggi, ekonomi Indonesia yang meningkat menjadi negara maju dan salah satu dari 5 kekuatan ekonomi terbesar dunia, pemerataan yang berkeadilan di semua bidang pembangunan, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat dan demokratis. Visi ini  diarahkan pada perwujudan Indonesia yang maju, adil, dan makmur dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Peran Pemuda Di Dalam Empat Pilar Pembangunan

Dari empat pilar pembangunan yang telah dicanangkan pemerintah dalam visi Indonesia Emas tahun 2045, poin pertama berisi “Pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi”. Bukan tanpa alasan pilar pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi disebutkan pertama dari keempat pilar tersebut. Pilar pembangunan manusia berperan sebagai booster sekaligus leading indicator dari ketiga pilar lain pada Visi Indonesia 2045.

Pembangunan Manusia adalah kunci masa depan Indonesia. Pembangunan manusia tidak hanya berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dengan aspek-aspek sosial dan kesejahteraan manusia. Pendidikan adalah salah satu  kunci dari pembangunan manusia itu, sebab dengan pendidikan dapat memberikan individu pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang diperlukan untuk berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Melalui pendidikan, individu dapat mengembangkan diri, meningkatkan potensi, dan berkontribusi pada perkembangan masyarakat. Hal ini menjadi salah satu bekal berharga untuk membentuk generasi yang bisa berkarya bagi Indonesia. 

Pembangunan manusia yang disiapkan oleh pemerintah lewat pendidikan adalah wajib belajar 12 tahun. Di antaranya, pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan karakter yang menjadi prioritas pada jenjang pendidikan dasar, serta penyiapan generasi yang cakap dan terampil melalui jenjang pendidikan menengah dan pendidikan masyarakat.

Selain itu, lewat program-program, pendanaan, seminar dan pelatihan juga, pemerintah bergerak. Hal ini menjadi serius untuk dilihat oleh  pemuda dan ikut terlibat mengambil bagian, berkontribusi secara nyata kedepan. Pemuda akan banyak dibantu dengan berbagai program pemrintah. Harapanya pemuda dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakter sehingga dapat mengembangkan sektor ekonomi yang berkelanjutan.

Dari pembangunan manusia juga akan berdampak pada pembangunan ekonomi nantinya. Pembangunan manusia yang baik dapat meningkatkan produktivitas ekonomi, sementara pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dapat mendukung investasi dalam pendidikan dan kesehatan, yang pada akhirnya akan memperbaiki kualitas hidup manusia.

Ini linear dengan poin kedua dari empat pilar pembangunan yang berisi “Pembangunan Ekonomi yang Berkelanjutan”. Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan adalah suatu pendekatan yang menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dengan keberlanjutan sosial dan perlindungan lingkungan. Tujuan utamanya adalah mencapai kemakmuran jangka panjang bagi generasi saat ini dan masa depan.

Model pembangunan ekonomi berkelanjutan dititik beratkan pada Sila Kelima Pancasila, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Yang dimana, pembangunannya tidak hanya mengejar pada pertumbuhan, namun mengintegrasikan pertumbuhan ekonomi dengan kelestarian lingkungan hidup untuk keadilan sosial.

Pemuda bisa menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi berkelanjutan. Namun, untuk pemuda menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi berkelanjutan, penting untuk menyediakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Ini mencakup investasi dalam pendidikan berkualitas, pelatihan keterampilan, akses ke pekerjaan yang layak, dan dukungan untuk kewirausahaan. 

Selain itu, pemuda perlu diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi masa depan mereka dan lingkungan sekitar mereka. Dengan upaya ini, pemuda dapat memainkan peran yang signifikan dalam mencapai pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Selanjutnya poin ketiga dari pilar pembangunan yakni “Pemerataan Pembangunan”. Pemerataan pembangunan mengacu pada upaya untuk mengurangi kesenjangan ekonomi, sosial, dan regional di dalam suatu negara atau wilayah. Tujuannya adalah menciptakan masyarakat yang lebih adil, di mana manfaat pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh populasi, bukan hanya segelintir kelompok atau daerah yang beruntung. Pemerataan pembangunan adalah prinsip penting dalam upaya mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. 

Pemerataan pembangunan merupakan aspek penting dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan, karena mengurangi ketidaksetaraan dan menghindari konsentrasi kekayaan dan kekuasaan dalam kelompok kecil dapat memperkuat stabilitas sosial dan ekonomi. 

Upaya pemerataan pembangunan sering memerlukan kebijakan dan tindakan yang berfokus pada redistribusi kekayaan, pendidikan, pelatihan, dan infrastruktur yang merata, serta dukungan bagi kelompok-kelompok yang rentan. Hal ini dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih seimbang dan adil di mana setiap warga dapat mencapai potensinya.

Pemuda dapat aktif terlibat dalam upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan ekonomi, sosial, dan regional dalam suatu negara atau wilayah. Pemuda memiliki potensi besar untuk memainkan peran sentral dalam proses pemerataan pembangunan karena mereka mewakili kelompok yang memiliki energi, gagasan inovatif, dan semangat perubahan. 

Untuk itu, pemuda perlu didukung dan diberdayakan untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan, termasuk dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi masa depan mereka. Melalui peran aktif pemuda dalam pembangunan, masyarakat dapat bekerja bersama-sama untuk mencapai pemerataan yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan.

Hal ini akan berdampak pada point keempat yakni “Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan. Pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan adalah dua aspek penting dalam menjaga stabilitas, keamanan, dan perkembangan suatu negara. Saling terkait dan memiliki dampak besar pada kualitas hidup warganya.

Pemantapan ketahanan nasional melibatkan perencanaan strategis, koordinasi antarinstansi pemerintah, dan investasi yang tepat dalam berbagai aspek ketahanan. Tujuannya adalah menjaga stabilitas, kedaulatan, dan perkembangan negara dalam menghadapi berbagai ancaman dan tantangan. Sedangkan Tata kelola kepemerintahan merujuk pada cara suatu negara dikelola, diatur, dan dipimpin oleh pemerintah. Ini mencakup aspek-aspek seperti transparansi, akuntabilitas, partisipasi publik, peraturan yang baik, dan pengambilan keputusan yang adil. 

Ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan akan saling melengkapi. Tata kelola kepemerintahan yang baik mendukung perencanaan dan pelaksanaan strategi ketahanan nasional, sementara ketahanan nasional yang kuat menciptakan dasar yang aman untuk pembangunan ekonomi dan sosial. Kombinasi keduanya adalah kunci untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan memberikan keamanan serta kesejahteraan kepada masyarakat.

Pemuda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dan berkontribusi dalam memastikan stabilitas, keamanan, dan kualitas kepemimpinan pemerintah. Penting bagi pemerintah dan organisasi masyarakat untuk memberikan dukungan, pelatihan, dan kesempatan bagi pemuda untuk mengambil peran ini. Dengan keterlibatan dan komitmen pemuda, sebuah negara dapat mencapai tujuan pembangunan yang lebih berkelanjutan, aman, dan adil.

Sejarah kemerdekaan bangsa ini telah menjadi contoh yang sangat berharga melihat peran pemuda. Oleh Karena itu, di dalam momentum Hari Sumpah Pemuda ini, mari pemuda-pemudi Indonesia, kita terlibat aktif mengambil peran membangun bangsa ini, wujudkan Indonesia Emas yang kita inginkan secara bersama-sama. 

Persiapan dan Tantangan Pemuda Saat ini

Saat ini adalah waktu yang tepat bagi pemuda untuk mempersiapkan diri, saling menginspirasi, dan memberdayakan. Ini adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik sebab dengan persiapan, inspirasi, dan pemberdayaan, pemuda dapat berkontribusi pada perubahan positif dalam masyarakat dan dunia secara keseluruhan.

Dalam persiapan diera disrupsi ini, kita perlu memahami pemuda yang didominasi Generasi milenial ini. Generasi Milenial memiliki keunikan dibandingkan generasi sebelumnya, misalnya soal kepiawaian dalam teknologi. Jika Generasi X (lahir 1961-1980) adalah generasi yang sangat menikmati televisi dan gempita media, maka generasi milenial ini lebih tertarik dengan digital marketing dan juga tayangan termasuk iklan yang berbasis video atau internet. 

Generasi Milenial sangat terpapar dengan teknologi, bahkan juga mengalami berbagai revolusi dalam teknologi, mulai dengan adanya komputer, informasi, dan kemudian internet. Kondisi Ini, membentuk generasi mileneal dengan hidup yang serba mudah, sehingga tidak pernah terlalu berpikir panjang dan cara menghadapi masalah juga berbeda dengan orangtua, serta proses pendidikannya juga berbeda.

Hal ini senada dengan pandangan yang disampaikan Dicky Kartikoyono, Direktur Sumber Daya Manusia Bank Indonesia yang mengatakan bahwa generasi Milenial umumnya tech savvy. “Secara umum mereka adalah generasi yang tidak mengalami kondisi sulit, namun mereka peka dengan perubahan teknologi atau gadget,”

Pandangan ini diamini oleh Wisudho Harsanto, seorang praktisi Sumber Daya Manusia dengan fokus operasional, transformation/ change management, corporate culture development, yang kini menjabat sebagai Managing Director Rumah Sakit Puri Bunda di Bali. Ia juga menyetujui pendapat bahwa generasi Milenial cenderung terbiasa dimanjakan oleh teknologi yang mempermudah hidup manusia, sehingga membentuk sosok mereka sebagai orang yang tidak punya rencana panjang.

Dari gambaran ini, tentu pemuda harus memahaminya dan tau bagaimana cara mempersiapkan diri. Kemudahan yang diberikan oleh teknologi dapat menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan. Misalnya dalam dunia pendidikan, pemuda dapat memanfaatkan internet untuk belajar tentang berbagai topik, mengakses kursus dan pelatihan dari seluruh dunia untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka tanpa harus terbatas oleh lokasi geografis.

Teknologi juga membuka pintu perkembangan ekonomi, contohnya dalam Industri Kreatif. Pelaku industri kreatif saat ini, sangat terbantu dengan teknologi karena telah memberikan akses ke peralatan yang lebih maju dan perangkat lunak yang dapat membantu pelaku industri kreatif dalam mengekspresikan ide kreatif mereka secara lebih efektif dan efisien. Selain itu teknologi juga membantu untuk menghasilkan karya yang lebih kompleks, menjangkau khalayak yang lebih luas, dan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Selain itu teknologi juga membantu aktifitas kita sehari-hari, misalnya komunikasi, pekerjaan jarak jauh, dll.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan teknologi juga membawa tantangan, seperti masalah privasi dan keamanan data. Oleh karena itu, untuk mengatasi tantangan ini, penting bagi pemuda untuk memiliki pendidikan dan kesadaran yang kuat tentang berteknologi sehingga menggunakan teknologi dengan bijak, etis dan kritis yang baik. Kesadaran diri, dukungan sosial, dan pendidikan yang sesuai sangat penting dalam membantu pemuda menghadapi tantangan ini.

Mari kita mepersiapkan diri, saling menginspirasi dan memberdayakan sebab Indonesia Emas di tangan kita, Pemuda!.

Penulis: Akmal Sudarsono Soulisa (Ketua DPP KNPI Bidang Pemberdayaan Potensi Pemuda Milenial) Anak Muda Maluku.

Artikel ini telah dibaca 425 kali

badge-check

Administrator

Baca Lainnya

Penambangan Pasir Kali Gendol: Antara Manfaat Ekonomi, dan Kerusakan Lingkungan

10 Januari 2025 - 07:03 WIB

PERAN MEDIA DALAM MENGANGKAT ISU-ISU PAPUA: PERSPEKTIF KOMPAS

8 Januari 2025 - 19:21 WIB

Analisis Pemberitaan BBC World Service tentang Isu Papua dalam Konteks Subnational Authoritarianism

8 Januari 2025 - 14:39 WIB

Mendorong Dialog dan Keadilan: Framing Tempo terhadap Konflik di Papua

7 Januari 2025 - 18:26 WIB

Mengancam Hak Otonomi Hongkong, RUU Ekktradisi ditolak Demonstran

6 November 2024 - 18:16 WIB

Bagaimanakah Media Barat Memberitakan Prabowo Sebagai Presiden Terpilih Indonesia?

6 November 2024 - 17:55 WIB

Trending di Opini