Magelang (04/05/2025) – Komite Persiapan Eksekutif Kota Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (KP EK LMND) Magelang menyatakan komitmen penuh mendukung program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Pemerintah. Program ini diharapkan menjadi solusi strategis membuka akses pendidikan bagi seluruh masyarakat, terutama kelompok terpinggirkan yang selama ini menghadapi kesulitan mendapatkan pendidikan bermutu.
Penjabat Ketua KP EK LMND Magelang, Roni Arli, menilai bahwa Sekolah Rakyat menerapkan metode pendidikan progresif dan kontekstual. Program ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek akademik saja, tetapi juga pengembangan karakter dan keterampilan praktis yang sangat penting bagi peserta didik.
“Kami dari LMND selalu mendorong pendidikan progresif bagi masyarakat. Sekolah Rakyat menurut kami mengimplementasikan prinsip-prinsip tersebut secara nyata,” ujarnya.
Roni menegaskan, pendidikan kontekstual sangat penting bagi kaum terpinggirkan agar mereka memperoleh ilmu, moral, dan juga keterampilan yang nyata dapat membantu memperbaiki kualitas hidup dan ekonomi keluarga.
“Keterampilan bukan hanya pendukung, tapi kunci agar mereka bisa mandiri secara ekonomi dan keluar dari lingkaran kemiskinan,” tambahnya.
Menurut data di Kabupaten Magelang pada tahun 2024, angka kemiskinan di Magelang masih cukup tinggi, yaitu sebesar 10% dari total penduduk. Meskipun sudah terjadi penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya, angka ini menunjukkan bahwa masalah sosial ekonomi masih menjadi tantangan serius.
Sementara itu, data Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang menunjukkan tingkat partisipasi sekolah (APS) pada jenjang pendidikan dasar mencapai sekitar 95%, namun terjadi penurunan signifikan pada jenjang pendidikan menengah dan menengah atas. Ini mengindikasikan adanya kesenjangan dan keterbatasan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang sulit melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Selain itu, tingkat putus sekolah di Magelang tercatat sekitar 3,2%, dimana faktor ekonomi keluarga menjadi penyebab utama banyak anak harus berhenti sekolah. Kurikulum pendidikan formal di beberapa sekolah juga masih minim penguatan kompetensi keterampilan dan pendidikan karakter — hal yang dibutuhkan untuk membantu peserta didik menghadapi tantangan dunia kerja dan kehidupan nyata.
Dalam konteks ini, Sekolah Rakyat hadir menawarkan pendekatan pendidikan kontekstual yang menekankan penguatan keterampilan hidup dan nilai-nilai karakter. Program ini tidak hanya memberikan akses pendidikan, tetapi juga membekali masyarakat dengan kemampuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi mereka.
Dengan dukungan penuh dari KP EK LMND Magelang, diharapkan angka kemiskinan dapat terus ditekan dan semakin banyak sumber daya manusia berkualitas yang lahir di Magelang. Hal ini akan memberikan kontribusi besar bagi pembangunan daerah yang lebih inklusif dan berkeadilan.
“Kami berkomitmen mengawal Sekolah Rakyat agar benar-benar berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkas Roni.
Penulis: Evantio Yudhistira