Oleh: Syafiqurrohman (Direktur Organisasi dan Profesi LKBHMI PB HMI)
Di era saat ini, pentingnya solidaritas dan penghargaan terhadap keberagaman semakin mendapatkan perhatian. Kita hidup dalam dunia yang semakin terhubung, di mana interaksi antarbudaya menjadi bagian sehari-hari, menuntut kita untuk lebih memahami dan menghargai perbedaan sebagai aset yang berharga bagi kehidupan bersama. Dalam konteks ini, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dengan sejarah dan pengaruhnya yang panjang di Indonesia, memegang nilai-nilai dasar yang sangat relevan untuk mengatasi tantangan yang dibawa oleh era multikulturalisme. Nilai-nilai seperti keadilan, persaudaraan, dan kebebasan, yang menjadi pondasi perjuangan HMI, menawarkan kerangka untuk membangun solidaritas dan mendukung keberagaman.
Dalam masyarakat yang semakin terfragmentasi oleh perbedaan budaya, agama, dan etnis, solidaritas menjadi kunci untuk menjembatani perpecahan dan memperkuat fondasi sosial yang kokoh. Solidaritas, dalam esensinya, adalah tentang menemukan kesamaan dalam perbedaan, membangun ikatan yang mendorong individu dan kelompok dari berbagai latar belakang untuk bersatu demi kesejahteraan bersama. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dengan keanekaragaman anggotanya, berada dalam posisi unik untuk mempraktikkan dan mempromosikan solidaritas ini di tengah keberagaman. HMI memiliki peluang untuk mengaktualisasikan solidaritas melalui serangkaian inisiatif yang mendukung dialog dan pemahaman antarkultural. Dengan mengorganisir diskusi, seminar, dan pertukaran budaya, HMI dapat memfasilitasi pertemuan antara individu dengan perspektif yang beragam, memungkinkan mereka untuk berbagi pengalaman, mengeksplorasi perbedaan, dan menemukan nilai-nilai bersama yang dapat menyatukan mereka. Kegiatan-kegiatan seperti ini tidak hanya memperkaya pengalaman anggota HMI, tetapi juga menawarkan model bagi masyarakat luas tentang bagaimana solidaritas bisa dibangun dan dipelihara. Lebih dari itu, HMI dapat memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya untuk menjangkau audiens yang lebih luas, menyebarkan pesan solidaritas dan keberagaman. Dalam era informasi yang serba cepat ini, pesan positif tentang persatuan dan toleransi dapat menjadi sangat berpengaruh. HMI, dengan mengadopsi strategi komunikasi yang inklusif dan mengedepankan narasi yang mempersatukan, dapat menjadi kekuatan pendorong dalam mempromosikan kesadaran dan kepekaan sosial terhadap keberagaman.
Mengaktualisasikan solidaritas dalam keberagaman bukanlah tugas yang mudah, namun dengan komitmen dan upaya yang berkelanjutan, HMI dapat menjadi contoh nyata bahwa solidaritas dan keberagaman bukanlah konsep yang saling eksklusif, melainkan dua sisi yang harus berjalan bersama. Dengan mengambil peran aktif dalam mempromosikan dialog dan pemahaman antarkultural, HMI tidak hanya memperkuat internal organisasinya, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif.
Keadilan, sebagai salah satu pilar utama, menuntut pemerataan hak dan kesempatan bagi setiap individu tanpa diskriminasi. Dalam konteks multikultural, ini berarti mendorong kesetaraan di semua aspek kehidupan, dari pendidikan hingga akses terhadap layanan publik, dan memastikan bahwa setiap suara memiliki tempat dalam diskursus publik. HMI dapat mengaktualisasikan nilai keadilan ini melalui advokasi untuk kebijakan yang lebih inklusif dan berpartisipasi dalam upaya-upaya yang mengatasi ketidakadilan sosial.
Persaudaraan menggarisbawahi pentingnya membangun ikatan yang kuat di antara manusia, di atas dasar persamaan kemanusiaan yang melewati batasan agama, ras, dan etnik. Ini mendorong anggota HMI untuk mengembangkan empati dan solidaritas, tidak hanya di dalam organisasi tetapi juga dalam interaksi mereka dengan masyarakat secara keseluruhan. Melalui program-program yang memfasilitasi pertemuan dan dialog antarbudaya, HMI dapat memperkuat nilai persaudaraan ini, membangun jembatan pengertian dan kerjasama lintas komunitas.
Kebebasan, khususnya dalam berpikir dan berekspresi, adalah fundamental dalam memperkaya diskusi dan pertukaran ide. Dalam lingkungan yang multikultural, kebebasan ini memungkinkan adanya pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang keberagaman perspektif. HMI, dengan mendukung kebebasan akademik dan ekspresi di kalangan mahasiswanya, memainkan peran vital dalam menciptakan ruang publik yang dinamis dan inklusif.
Ketiga nilai dasar ini, ketika diaktualisasikan, tidak hanya memperkuat fondasi HMI sebagai organisasi, tetapi juga berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih adil, bersatu, dan bebas. Melalui inisiatif-inisiatif yang mendukung keberagaman dan inklusivitas, HMI menunjukkan relevansi nilai-nilai dasar perjuangannya dalam menghadapi tantangan dan peluang era multikulturalisme.
Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut, HMI dapat mengimplementasikannya dalam program-program yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman antarkultural. Program seperti pertukaran mahasiswa antaruniversitas, seminar tentang pluralisme dan toleransi, serta proyek sosial yang melibatkan komunitas dari berbagai latar belakang, bisa menjadi sarana efektif. Melalui kegiatan-kegiatan ini, HMI tidak hanya memperkuat solidaritas internal tetapi juga berkontribusi pada pembangunan solidaritas nasional yang berbasis pada penghormatan terhadap keberagaman.
Nilai dasar perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam sangat relevan dalam menghadapi tantangan era multikulturalisme. Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai seperti keadilan, persaudaraan, dan kebebasan, HMI dapat memainkan peran penting dalam memperkuat solidaritas dan menghargai keberagaman. Implementasi nilai-nilai ini dalam kegiatan-kegiatan konkret dapat membawa dampak signifikan dalam mempromosikan pemahaman dan kerjasama antarkultural. Sebagai salah satu organisasi kemahasiswaan terbesar di Indonesia, HMI memiliki kesempatan dan tanggung jawab untuk menjadi pemimpin dalam usaha kolektif membangun masyarakat yang lebih inklusif, toleran, dan harmonis.