Menu

Mode Gelap
 

Opini · 14 Jan 2024 16:28 WIB ·

Partisipasi Aktif Mahasiswa dalam Mengawal Pemilu Damai untuk Indonesia Emas 2045


 Wale Mukadar - Ketua EW LMND DIY, Founder HBK, Mahasiswa Universitas Widya Mataram Yogyakarta yang berasal dari Pulau Buru, maluku. Perbesar

Wale Mukadar - Ketua EW LMND DIY, Founder HBK, Mahasiswa Universitas Widya Mataram Yogyakarta yang berasal dari Pulau Buru, maluku.

Visi Indonesia Emas 2045 merupakan cita-cita jangka panjang yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Visi ini menyasar pencapaian Indonesia sebagai negara maju dan makmur pada tahun 2045, yang menandai seratus tahun kemerdekaan Indonesia. Ini mencerminkan tekad untuk mencapai perkembangan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan nasional. Implementasi visi ini memerlukan kerjasama dan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat umum.

Saat ini, Indonesia berada di periode krusial, dimana tahun 2024 tepatnya 14 februari akan diselenggarakannya Pemilihan umum (Pemilu). Pemilu memiliki peran yang sangat signifikan dalam menentukan arah dan implementasi visi Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, partisipasi aktif dalam Pemilu, baik oleh pemilih maupun oleh calon sangat penting untuk memastikan bahwa proses Pemilu yang baik akan memberikan fondasi yang kokoh untuk pembangunan Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

Hal ini merupakan kepentingan nasional yang perlu untuk dikawal dan didorong bersama-sama untuk diwujudkan. Momentum yang sangat penting ini, sangat riskan untuk diganggu oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab. Sehingga Partisipasi aktif mahasiswa dalam mengawal pemilu damai adalah upaya sadar kolektif dalam berjuang membangun peradaban bangsa Indonesia menuju Indonesia Emas yang diinginkan.

Ini merupakan langkah tepat yang harus diambil oleh Mahasiswa. Sebagai generasi penerus bangsa, menjaga kerukunan dan persatuan juga peran dari mahasiswa. Dengan jiwa patriotisme, mahasiswa dapat membantu mengkampanyekan pemilu damai dengan terlibat menyampaikan informasi – informasi yang baik untuk membantu masyarakat dapat menghindari dan menjauhi tindakan anarkis atau provokatif yang dapat merusak ketertiban umum.

Pemilu Damai Adalah Wujud Dari Demokrasi Pancasila

Sebagai Mahasiswa, penting untuk mengetahui apa itu Demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila adalah gabungan dua kata Demokrasi dan Pancasila. Secara etimologi, Demokrasi merupakan kombinasi dari dua kata yaitu ‘demos’ yang berarti rakyat dan ‘kratos’ yang berarti pemerintahan. Secara umum, demokrasi diartikan sebagai sistem pemerintahan dimana kekuasaan berada di tangan rakyat. Sedangkan Pancasila, mengacu pada pidatonya Soekarno 1 Juni 1945, menjelaskan pancasila diambil dari bahasa sangsekerta, ‘panca’ artinya lima, sedangkan ‘sila’ artinya prinsip atau asas sehingga pancasila dapat diartikan sebagai lima dasar negara Indonesia atau dalam pengertianya sebagai dasar filsafat negara (Philosophische Grondslag) artinya nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam sila-sila Pancasila mendasari seluruh peraturan hukum yang berlaku di Indonesia.

Dari dasar inilah yang menjadi acuan Indonesia menganut sistem demokrasi Pancasila yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Demokrasi Pancasila adalah konsep demokrasi yang diimplementasikan di Indonesia dan didasarkan pada prinsip-prinsip dasar Pancasila, yaitu falsafah hidup bangsa Indonesia. Demokrasi Pancasila menggabungkan prinsip-prinsip demokrasi dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga menciptakan suatu sistem pemerintahan yang unik dan sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia.

Pemilu damai adalah wujud dari Demokrasi Pancasila karena mencerminkan prinsip-prinsip dasar demokrasi yang diintegrasikan dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya prinsip musyawarah dan mufakat, menjadi nilai fundamental dalam Demokrasi Pancasila, tercermin dalam proses Pemilu damai. Partisipasi berbagai pihak, diskusi, dan konsultasi untuk mencapai kesepakatan bersama menjadi landasan dari proses pemilihan umum.

Selain itu, prinsip keadilan sosial yang tercermin pada Pemilu damai membuka peluang bagi partisipasi seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi, mencerminkan prinsip keadilan sosial yang dijunjung tinggi dalam Demokrasi Pancasila. Setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam memilih dan dipilih.

Fokus point yang ingin disampaikan dari pemilu damai sebagai wujud demokrasi Pancasila adalah prinsip Kebersamaan dan Gotong Royong (Kerukunan). Pemilu damai menekankan kebersamaan dan gotong royong dalam pembangunan demokrasi. Proses pemilihan dan kampanye politik diarahkan untuk menciptakan atmosfer kebersamaan dalam mewujudkan pemerintahan yang bermartabat.

Oleh karena itu, penting untuk mahasiswa terlibat aktif dalam menyukseskan pemilu damai sebab ini merupakan implementasi nyata dari prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila. Keselarasan antara proses pemilu dan nilai-nilai Pancasila menjadi landasan kuat untuk membangun sistem pemerintahan yang demokratis, adil, dan berkeadilan.

Sebagai kaum intelektual yang menjadi pemilih rasional, mari menjadi bagian dari pembangunan peradaban bangsa dengan berpartisipasi aktif dalam mengawal proses penyelenggaraan Pemilu yang Damai. Seperti pesan bapak Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo, “Mari Kita Langsungkan pesta demokrasi ini semuanya kita jalani dengan damai, aman, penuh dengan senyum, penuh dengan kegembiraan. Silakan adu gagasan, adu ide, tapi tetap dengan senyum dan gembira”.

Penulis: Wale Mukadar – Ketua EW LMND DIY, Founder HBK, dan Mahasiswa Universitas Widya Mataram Yogyakarta yang berasal dari Pulau Buru, Maluku.

Artikel ini telah dibaca 239 kali

badge-check

Administrator

Baca Lainnya

Penambangan Pasir Kali Gendol: Antara Manfaat Ekonomi, dan Kerusakan Lingkungan

10 Januari 2025 - 07:03 WIB

PERAN MEDIA DALAM MENGANGKAT ISU-ISU PAPUA: PERSPEKTIF KOMPAS

8 Januari 2025 - 19:21 WIB

Analisis Pemberitaan BBC World Service tentang Isu Papua dalam Konteks Subnational Authoritarianism

8 Januari 2025 - 14:39 WIB

Mendorong Dialog dan Keadilan: Framing Tempo terhadap Konflik di Papua

7 Januari 2025 - 18:26 WIB

Mengancam Hak Otonomi Hongkong, RUU Ekktradisi ditolak Demonstran

6 November 2024 - 18:16 WIB

Bagaimanakah Media Barat Memberitakan Prabowo Sebagai Presiden Terpilih Indonesia?

6 November 2024 - 17:55 WIB

Trending di Opini